DARI IKAN CUPANG TURUN KE HATI
By: Rindu Rindang Cintakami &
Feby Andriawan
Pak Randi yang biasa jualan ikan
cupang itu lagi sakit-sakitan. Sebagai anak yang paling tua dan kebetulan lagi
nganggur, Marisa memutuskan untuk menggantikan ayahnya itu menjadi penjual ikan
cupang. Marisa enggak bisa tergantung sama ibunya yang cuman bekerja sebagai
pembantu rumah tangga mengingat masih ada kedua adiknya yang masih kecil,
satunya masih SD dan yang satunya baru masuk SMP. Jadilah Marisa penjual ikan
cupang yang paling cantik dan manis di Jalan Peta, Bandung. Sementara itu,
sahabat baik Marisa, Joni, enggak tega melihat Marisa jualan ikan cupang
panas-panasan gitu. Joni yang bisa membuat website itu pun langsung menawarkan
ke Marisa untuk menjual ikan cupangnya melalui online saja. Marisa sih setuju,
tapi dia tetap memutuskan untuk jualan via offline juga, bukankah bagus kalau
jualan ikan cupangnya secara dua arah, offline dan online? Joni enggak bisa
berbuat banyak lagi. Akhirnya, Joni dan Marisa berbagi tugas. Marisa tetap
jualan di jalan Peta, sedangkan Joni memantau pesanan via online.
Baru seminggu jualan, ikan cupang
yang dijual Marisa dan Joni laris manis. Apalagi, harga jualan ikan cupang via
online yang bisa mencapai 50 ribu per ekor membuat pundi-pundi uang Marisa semakin
banyak. Semakin ramai pembeli, tentu saja semakin banyak cowok juga yang
mendekati Marisa. Bahkan, sampai ada bapak-bapak genit yang mau memborong semua
ikan cupangnya asalkan Marisa jadi istri keduanya. Tentu saja Marisa menolak.
Yah, namanya juga dagang, hal seperti itu sudah biasa.
Ketenaran Marisa sebagai penjual
ikan cupang itu sampai di telinga Fandi. Fandi adalah seseorang yang sangat
tahu kualitas seekor ikan cupang karena dia sering menang kontes ikan cupang.
Pada suatu hari, Fandi mengajak pacarnya yang cerewet bernama Nia untuk melihat
ikan cupang Marisa yang desas-desusnya berkualitas wahid. Setelah sampai
disana, Fandi melihat satu-satu ikan cupang yang ada di dalam toples. Marisa
sih cuman senyum-senyum aja seperti biasanya. “Hmm, parah. Kualitas disini
ternyata gak sebagus apa yang dikatakan orang-orang!” tegas Fandi. Marisa yang
mendengar itu langsung marah ke Fandi, “Ya udah, kalo kamu tidak suka sama ikan
cupang saya, kamu beli aja tuh ikan cupang di penjual lain. jangan cuman
bisanya menghina aja kamu!”
Fandi yang enggak suka dengan
respon Marisa langsung cabut bareng Nia. Sepanjang perjalanan, Fandi terus
mengutarakan kebenciannya itu ke Nia sampai-sampai telinga Nia panas. Mulai
detik ini, Fandi menyatakan perang dengan Marisa. Fandi yang awalnya melihara
ikan cupang cuman untuk dikoleksi dan diikutsertakan dalam kontes itu pun
memutuskan untuk jadi penjual ikan cupang juga. Niat Fandi tentu saja dilarang
Nia. Tapi, tekat Fandi udah bulat. Dia mau jadi penjual ikan cupang juga di
jalan Peta dan ngasih pelajaran ke Marisa.
Marisa kaget dong tiba-tiba Fandi
jualan ikan cupang juga tepat di sebelahnya. Memang sih, kelihatannya ikan
cupang Fandi bagus-bagus, semua jenis ikan cupang ada disana. Namun, Marisa enggak
mau down gitu aja. Biar bagaimana pun dia senior disana dan pasti pelanggannya
enggak bakal kabur deh, pikir Marisa. Satu, dua, tiga pelanggan ikan cupang
Marisa berdatangan. Marisa senang karena mereka masih mau lihat-lihat ikan
cupangnya. Akan tetapi, beberapa detik kemudian, para pelanggan Marisa itu
berpaling ke stand-nya Fandi. Marisa mulai bete. Apalagi, setelah itu para
pelanggan Marisa membeli ikan cupang di tempat Fandi. Makin memuncaklah emosi
Marisa.
Marisa lalu curhat ke Joni
tentang masalah persaingannya dengan Fandi itu. Saran Joni sih biar mereka
berdua damai aja, kan bagus juga kalau Marisa dekat dengan Fandi. Dengan
begitu, Marisa bisa memperbaiki kualitas ikan cupangnya. Tapi, Marisa gengsi.
Di kamusnya, enggak ada acara damai dengan Fandi. Di sisi lain, status baru
Fandi yang dari seorang wiraswasta menjadi penjual ikan cupang membuat Nia
malu. Dia enggak kuat karena jadi bahan olok-olokan temannya karena punya pacar
penjual ikan cupang. Akhirnya, Nia selingkuh.
Berbeda dari perselingkuhan pada
umumnya, Nia justru menunjukkan ke Fandi kalau dia tuh sekarang punya pacar
baru. Maksudnya sih untuk membuat Fandi cemburu, terus memohon untuk balik
lagi. Nah, itulah yang buat Nia akhirnya bisa buat Fandi berhenti jadi penjual
ikan cupang. Namun, bukannya ngajak balikan, Fandi malah cuek dan bilang putus
ke Nia. Nia manyun dan menyusul Fandi untuk menjelaskan kalau dia enggak
beneran, tapi tetap aja Fandi ngeloyor pergi ninggalin Nia.
Kabar putusnya Fandi dan Nia,
membuat kesal orangtua Fandi. Gimana enggak, orangtua Fandi tuh ngebet banget
gendong cucu. Kalau Fandi putus terus dan lama dapat pacar lagi, kapan dong
Fandi nikahnya. Fandi yang enggak enak sama ortunya itu pun langsung berfikir
keras. Hari demi hari dilalui Fandi dengan ngegebet beberapa cewek, tapi enggak
ada satu pun cewek yang digebetnya suka sama profesinya sebagai penjual ikan
cupang. Fandi bahkan sempat kepikiran untuk kembali berwiraswasta, toh dia udah
cukup puas karena Marisa udah kalah. Namun, pada suatu hari, Joni datang
membawa informasi kalau ayah Marisa masuk rumah sakit. Marisa pun bingung
karena enggak ada biaya untuk bayar rumah sakit. Hal itu membuat Fandi jadi
memikirkan sesuatu yang bagus untuk dirinya dan Marisa.
Fandi membuat kerjasama dengan
Marisa kalau semua biaya rumah sakit dan pengobatan ayah Marisa, semua Fandi
yang bayar asalkan Marisa mau jadi pacar bohong-bohongan Fandi. Di luar dugaan,
Marisa enggak langsung menyetujuinya. Marisa mau, kalau Fandi juga ngajarin dia
untuk bisa menghasilkan ikan cupang yang bagus. Fandi setuju. Bahkan, Fandi
juga akan jadi penyuplai ikan cupang ke Marisa dengan kesepakatan bagi hasil.
Deal. Ini adalah kesepakatan berlipat bagi Marisa yang enggak mungkin bisa
ditolak. Sejak saat itulah, Fandi dan Marisa semakin dekat, sampai-sampai
Marisa dikenalkan ke orangtua Fandi agar akting mereka semakin meyakinkan. Setiap
hari, Fandi menyuplai ikan cupang miliknya serta mengajari Marisa bagaimana
merawat ikan cupang yang baik.
Kedekatan Fandi dan Marisa itu
akhirnya tercium oleh Nia. Enggak mau Fandi direbut oleh Marisa, Nia membayar
dua orang untuk memasukkan racun ke dalam toples ikan cupang Marisa. Tapi,
enggak semuanya, Nia cuman mau toples ikan cupang yang disuplai oleh Fandi.
Rencana pun dijalankan. Racun itu sukses dimasukkan diam-diam dan ikan cupang
pun mati.
Marisa yang kaget ikan cupang
yang disuplai Fandi pada mati, langsung memutuskan untuk menemui Fandi. Marisa
ngomel-ngomel ke Fandi karena menganggap Fandi nyuplai ikan yang enggak sehat. Marisa
pun langsung membatalkan kerjasama. Marisa juga janji bakal ngebalikkin semua
biaya pengobatan ayahnya ke Fandi. Mendengar itu, Fandi jadi galau. Bukan
masalah kerjasamanya, tapi masalah hati. Iya, diam-diam Fandi mulai suka sama
Marisa. Fandi yakin, kalau ada yang mensabotase sehingga ikan cupang yang
disuplainya pada mati.
Besoknya, Fandi datang menemui
Marisa. Dia menjelaskan ke Marisa tentang masalah sabotase itu, tapi Marisa
enggak percaya sama Fandi. Beruntungnya, Joni kemudian datang dan mengamini
ucapan Fandi. Ternyata, dari kejauhan, Joni melihat ada seorang cewek bersama
dua orang pria lalu kedua pria tersebut datang ke stand Marisa yang saat itu
lagi kosong. Joni yakin, kalau merekalah yang melakukan itu. Marisa jadi
bingung. Namun, Fandi yang tahu kalau semua pasti ulah Nia, meyakinkan Marisa
untuk percaya sama dia. Marisa pun akhirnya percaya apa yang dikatakan Fandi.
Fandi lalu bertemu Nia,
memintanya untuk enggak mengerjai Marisa lagi. Nia kemudian meminta maaf ke
Fandi, dia cuman mau balikan lagi sama Fandi. Tapi, Fandi menolak dan
meinggalkan Nia. Setelah itu, hubungan Fandi dan Marisa semakin intens. Marisa
juga mulai suka dan cinta sama Fandi. Tapi, kacaunya ortu
Fandi enggak suka dengan Marisa yang cuman penjual ikan cupang. Mereka gengsi
kalau harus punya menantu seperti itu. Fandi yang merasa kecewa sama ortunya
memutuskan untuk kabur dari rumah. Ortu Fandi pun panik. Mereka lalu menemui
Marisa, bertanya dimana Fandi. Tapi sayang, Marisa enggak tahu dimana Fandi.
Hapenya juga enggak aktif lagi. Marisa mendadak panik. Bersama Joni, Marisa pergi
mencari Fandi keliling Bandung. Hasilnya nihil.
Suatu hari, tiba-tiba Marisa
mendapat kabar dari teman sesama penjual ikan cupang kalau Fandi kecelakaan dan
masuk rumah sakit. Dokter yang memeriksa Fandi kemudian mengumumkan kalau Fandi
kekurangan darah yang cukup banyak. Berhubung golongan darah Marisa sama dengan
Fandi, Marisa langsung memutuskan untuk menyumbangkan darahnya untuk Fandi.
Setelah itu, Marisa disuruh menunggu dan enggak lama kemudian ortu Fandi dating.
Enggak lama kemudian, Fandi tiba-tiba keluar dalam keadaan sehat. Fandi
menjelaskan, kalau semua itu cuman akting. Dokternya pun adalah temannya. Fandi
yang enggak tau lagi harus ngapain untuk meyakinkan orangtua-nya, terpaksa
melakukan semua ini. Fandi ingin menunjukkan kepada orangtuanya, kalau Marisa
tulus mencintainya. Niat Marisa yang menyumbangkan darahnya tanpa pikir panjang
lagi yang pada akhirnya meluluhkan hati kedua orang tua Fandi. Fandi pun
akhirnya melamar Marisa, si penjual ikan cupang.
Selesai.
Tangerang Selatan, 9 April 2014
Rindu Rindang Cintakami
Feby Andriawan
Terimakasih Tuhan Atas Segalanya
0 komentar:
Posting Komentar