Sinopsis
FTV SCTV Special Ramadhan
Cerita: Ryanhasanin
Skenario: Rindu Rindang Cintakami
Produksi: FRAME RITZ 2014
CINTAKU
SEMANIS DODOL KURMA
By: Rindu Rindang Cintakami & Ryanhasanin
Siapa sih yang nggak kenal sama Sherly? Sudah cantik, sexy, dan tajir pula. Namun, siapa
sangka juga ‘kesempurnaan’ Sherly ini, justru dimanfaatin doang sama
pacar-pacarnya yang matre. Makanya selama ia cuti kuliah, Sherly dan
Tika—sahabatnya, berniat untuk menyamar menjadi seorang cewek yang biasa-biasa
saja. Ya, Sherly yakin, di luar sana masih banyak cowok baik-baik yang bisa
menerima ia ‘apa adanya’ bukan karena ia ‘ada apanya’. Sherly dan Tika juga
berniat ngekos disebuah kos-kosan biasa, bukan kos-kosan yang mewah dengan
fasilitas super lengkap. Dan sebagai sumber penghasilan untuk kehidupan
sehari-harinya, Sherly nggak mau menggunakan fasilitas mewah yang dimilikinya.
Tapi berusaha mandiri mengandalkan kerja kerasnya sendiri.
Sampai Sherly mempunyai ide untuk berjualan dodol
kurma sabagai usahanya. Mengingat sebentar lagi puasa, pasti banyak orang yang
mencari makanan manis-manis untuk menu berbuka puasanya. Apalagi kurma adalah
salah satu sunnah yang dianjurkan oleh Nabi, makin mantap deh keyakinan Sherly
untuk berjualan dodol kurma.
Masalahnya, Sherly kan nggak bisa bikin dodol kurma.
Apalagi si Tika, yang bisanya cuman makan dodolnya doang. Tapi, ada untungnya
juga si Tika ini suka makan dodol. Sherly jadi tahu deh sama siapa ia harus
belajar membuat dodol. Dikotak dodol yang sudah kosong, karena semua isinya
sudah dilahap Tika, Sherly membaca sebuah tulisan yang bunyinya seperti ini;
‘Dodol Asli cap Babeh Rojali. Jln. Batu Ampar 1, Condet. Jakarta Timur’. Sherly
dengan senang hati langsung menyeret Tika untuk segera pergi menuju alamat
tersebut.
Lalu, ketemulah Sherly dengan Babeh Rojali. Nah, babeh
Rojali ini adalah generasi ke-lima dari keluarga yang sudah turun menurun
membuat dodol. Dan berkat ide inovasinya sendiri, dodol babeh Rojali mempunyai banyak
varian rasanya; mulai dari rasa duren, coklat—almond, apel, strowberry, bahkan
kurma. Pas banget nih, Sherly dan Tika langsung meminta Babeh Rojali mau
mengajarinya bikin dodol kurma. Sayangnya, Babeh Rojali menolak, soalnya ini
tradisi yang sudah diwariskan secara turun-menurun. Selain anaknya, atau
saudaranya, tradisi ini nggak boleh berpindah tangan ke orang lain. Tapi Babeh
Rojali nggak melarang Sherly untuk menjadi penjual dodolnya. Sherly dan Tika
pun mengangguk tanda mereka setuju dan sepakat mulai berjualan besok di hari
pertama puasa.
Sebagai tempat berjualannya, Sherly dan Tika memilih
untuk menyewa sebuah tenda di pasar kaget/bedug di ujung jalan di dekat
kos-kosannya. Namun di hari pertama mereka berjualan, nggak ada satupun dodol
yang laku terjual. Sherly akhirnya sadar, mencari uang sendiri itu susah banget
dan ia bersyukur terlahir di keluarga yang cukup berada. Besok siangnya, Sherly
dan Tika mampir lagi ke rumah Babeh Rojali untuk menukar dodol yang kemarin
dengan dodol yang baru. Ya, Sherly nggak mau pembelinya nanti memakan dodol lama
yang kualitasnya mulai turun. Mendengar alasan Sherly, Babeh Rojali tertawa
terbahak-bahak, ia memberitahu bahwa dodolnya ini mampu bertahan lama—bahkan
selama satu bulan pun dodolnya masih bagus. Sherly yang mendengar betapa
berkalitasnya dodol Babeh Rojali cuman bisa melongo takjub. Dan setelah mendengar
keluh kesah penjualnya yang satu ini, Babeh Rojali berniat membantu Sherly dan Tika
dengan mengirimkan anaknya yang bernama Efran untuk membantu keduanya berjualan
dodol. Dan betapa kagetnya Sherly dan Tika, ketika mereka melihat munculnya sosok
Efran. Sherly dan Tika nggak menyangka kalau Babeh Rojali yang tampangnya kayak
ikan pesut itu punya anak cowok yang tampan rupawan. Bahkan, Tika yang sudah
terbiasa lihat cowok tampan—juga tak kuasa menahan mulutnya untuk terbuka
lebar. Untungnya, Sherly mengingatkan Tika dengan menyenggol bahunya.
Sorenya, Sherly, Tika dan Efran mulai berjualan lagi.
Dan benar saja, setelah kedatangan Efran untuk membantu mereka berjualan, dodol
kurma Sherly dan Tika jadi banyak yang beli. Sherly pun jadi senang, begitu
juga dengan Efran yang senang melihat semangat Sherly dan Tika yang nggak mudah
pantang menyerah. Dan mereka bertigapun merayakan kesuksesan jualan dodol hari
ini dengan makan bakso di pinggir jalan.
Lama-lama aksi samar-menyamar Sherly, akhirnya
terbongkar juga oleh Gading, calon tunangan Sherly yang dijodohkan oleh bokap
dan nyokapnya. Gading yang jelas-jelas cemburu karena disitu ada Efran langsung
mengajak Sherly pulang. Tapi Sherly nggak mau pulang. Toh, dia disana lagi
jualan dodol bersama Tika dan Efran. Lalu, terjadilah keributan. Gading yang
emosi, mulai sedikit kasar terhadap Sherly. Nggak tahan melihat Gading yang
beraninya cuman sama cewek, Efran mau-nggak-mau jadi ikut mencampuri urusan
mereka berdua juga (yang sebenarnya bukan urusan Efran). Keributan antar lelaki
pun nggak bisa dihindari lagi, untungnya pasar lagi ramai-ramainya, dan
beberapa tukang parkir pada akhirnya berhasil melerai Efran dan Gading. Besoknya,
Bokap Sherly telepon. Ia langsung menanyakan apa yang sebenarnya terjadi?
Sherly yang sudah tahu; Pasti Gading yang
bocorin rahasianya kepada bokapnya. Akhirnya menjelaskan semuanya dari awal
lagi. Setelah mendengar alasan Sherly, Bokap Sherly sebenarnya cukup bangga
melihat tingkah anaknya yang mulai belajar mandiri. Tapi, semua itu balik-balik
ke Gading, Bokapnya tetap ngotot dia bisa tunangan sama Gading.
Sherly yang jadi galau, untuk sementara nggak mau
jualan dodol lagi. Eh, bukannya ikut merasakan kegalauan sahabatnya, Tika malah
mengambil kesempatan untuk mendekati Efran. Ya, Tika ini diam-diam naksir sama
Efran. Tapi sayangnya, harapan Tika untuk mendekati Efran musnah, setelah ia
mendengar cerita Efran kalau ia sebenarnya suka sama Sherly. Karena takut
kehilangan Sherly, Efran meminta Tika untuk membantunya. Dasar Tika, ia mau
bantu asal ia ditraktir pizza dulu sama Efran. Dan demi Sherly, Efran mau
ngelakuin apa saja, termasuk traktir si sahabatnya yang rakus ini.
Efran yang lagi mentraktir Tika
pizza. Nggak sengaja matanya melihat sesosok cowok yang rasa begitu familiar
dipikirannya. Benar saja, ia melihat Gading yang kebetulan juga lagi makan
disana. Tapi anehnya, Gading disana nggak sendirian. Ia bersama seorang cewek
yang daritadi digandengnya dengan mesra. Melihat ada kesempatan untuk
membongkar kedok Gading yang sebenarnya, Efran memiliki sebuah rencana. Lalu,
ia menyuruh Tika untuk menghampiri Gading. Dan sesuai dugaannya, melihat Tika
yang tiba-tiba muncul Gading jadi kaget dan salah tingkah, seketika matanya
mencari sosok Sherly. Tapi, untungnya nggak ada, mulut playboynya mulai
berbicara bohong. Ia menjelaskan kalau cewek yang lagi bersamanya cuman
temennya biasa. Tapi nyatanya, si cewek itu mendengar. Dan saat itu juga, cewek
tersebut minta putus. Merasa ia masih punya Sherly, dengan gampang ia
mencampakan cewek tersebut. Untungnya Efran cerdas, semua kejadian itu telah direkamnya
melalui hapenya.
Esoknya, rekaman tersebut berhasil
ditunjukan kepada Sherly dan bokapnya. Betapa kagetnya mereka melihat Gading
yang selama ini ternyata seorang playboy.
Tapi, bukti rekaman itu nggak cukup buat Efran untuk mendapatkan hati Sherly.
Toh, selama ini ia juga belum ngomong ke Sherly. Lalu, dengan berani Efran
menembak Sherly di depan bokapnya. Eh, ternyata Sherly juga diam-diam naksir
sama Efran. Tapi lagi-lagi Bokap sherly nggak setuju, ia nggak mau anaknya
punya pacar yang nggak jelas asal-usulnya apalagi selama ini Efran cuman
dikenalnya sebagai anak penjual dodol. Sementara itu, Efran hanya tersenyum
dengan sanggahan bokapnya Sherly. Lalu, ia menjelaskan bahwa selama ini ia
adalah seorang sarjana ekonomi yang sekarang lagi melanjutkan kuliahnya di
program magister manajemen. Mendengar ucapan Efran tadi, Bokap Sherly takjub,
ternyata masih ada anak muda jaman sekarang yang rela kuliah sambil
bekerja—meneruskan bisnis yang sudah turun menurun yang diwariskan dari
ayahnya.
Selesai.
Tanggerang Selatan, 18 Juni 2014
Rindu Rindang Cintakami & Riyan Hasanin
Terimakasih Tuhan Atas Segalanya
0 komentar:
Posting Komentar