ADA CINTA DI SAKU CELANA
By: Rindu
Rindang Cintakami & Feby Andriawan
Setiap sore, Kelana selalu saja standby di depan jendela. Cowok kuliahan asal Manado yang urakan
tapi berjawah rupawan itu bisa dikatakan pengagum rahasianya Dhea, si cewek
penjual siomay yang memang setiap hari berkeliling di daerah rumah Kelana.
Jangan salah, walaupun jualan siomay, Dhea ini cewek yang cantik dan manis.
Enggak heran dong kalau Kelana naksir Dhea. Tapi, niat Kelana enggak sejalan
dengan aksi yang seharusnya dilakukan. Iya, Kelana itu cowok yang pengecut
dalam hal cinta. Pernah sih Kelana coba untuk berkenalan dengan Dhea, namun
hasilnya nihil. Setiap ingin mendekati Dhea, Kelana selalu saja tegang,
nerveous, gemetaran, dan lain-lain. Padahal, sikap seperti itu enggak terjadi
ketika Kelana bertemu dengan teman-teman ceweknya. Aneh memang, tapi begitulah Kelana.
Nah, berhubung Kelana kesulitan untuk bisa menyampaikan
perasaannya langsung ke Dhea, Kelana membuat sebuah surat cinta untuk Dhea.
Tapi, Kelana bingung. Bagaimana caranya memberikan surat itu ke Dhea? Masa
langsung? Gengsi juga dongg… Makanya nih, Kelana nyuruh sahabatnya, Dodit, yang
juga tetangganya untuk ngasih tuh surat ke Dhea. Kelana ngasih surat itu pada Nindam
hari. Dodit sih setuju, tapi harus ada upahnya. Yah, demi cinta akhirnya Kelana
ngasih Dodit uang dua puluh ribu. Surat itu pun di masukkan Dodit ke saku
celana jeans yang dipakainya. Celakanya, Dodit lupa memindahkan surat itu dari
celana jeans yang notabene adalah celana jeans milik temannya yang bernama Erik.
Besok paginya, Erik meminta celana jeans itu lagi. Dodit yang baru saja bangun
tidur langsung memberikannya begitu saja tanpa ingat kalau di dalam saku celana
jeans itu ada surat cinta Kelana. Yup, Dodit baru ingat surat cinta itu setelah
melihat Dhea yang melintas dengan gerobak siomaynya!
Kelana panik bukan main. Memang sih uangnya dikembalikan
Dodit, tapi bukan itu masalahnya. Iya, masalahnya ada pada surat cinta itu. Akhirnya,
jalan satu-satunya adalah menyuruh Dodit untuk mengambilnya lagi di Erik.
Sayang sekali semuanya terlambat. Sesaat setelah mengambil celana jeansnya di
Dodit, Erik langsung melegonya ke tukang loakan karena butuh uang. Kelana lalu
mencari-cari celana itu ke tukang loak yang diberitahu Erik melalui Dodit.
Celakanya, celana jeans Erik itu ternyata sudah laku! Makin gelabakanlah Kelana.
Yang beli celana adalah Radit, si cowok tampan, baik, dan
sangat ngirit. Lihat saja, beli celana aja di tukang loakan. Bibi Karpati
segera mendapat mandat mencuci celana ‘baru’ itu. Bibi Karpati menemukan surat
cinta. Tanpa baca dan pikir panjang, surat itu diletakan di meja Ninda, adiknya
Radit yang begitu introvert lantaran punya penyakit leukimia. Keluarga sudah
berupaya apa saja agar Ninda bisa lebih terbuka, periang, dan dapat menerima
semuanya dengan lapang dada. Keluarga tahu sih, sikap Ninda itu nggak
sepenuhnya lantaran penyakitnya, tapi juga karena cinta tak sampainya pada Johan,
si cowok impiannya. Sebenarnya Ninda nyadar diri, Johan nggak mungkin suka sama
cewek penyakitan kayak dirinya. Namun Ninda punya target minimum, Ninda hanya
ingin disayang Johan. Nggak pacaran juga nggak apa-apa.
Ninda kaget banget membaca surat cinta itu. Surat cinta
yang rupanya berisi sebuah rangkaian puisi. Maklumlah, Kelana itu kan pengecut
dalam hal cinta, jadinya dia nggak nulis namanya dan nama yang dituju juga
nggak ditulis. Yah, hanya puisi begitu saja. Ninda lalu cari tahu, siapa yang
naruh surat cinta itu? Seisi rumah nggak ada yang tahu. Ninda nggak bisa tanya
Bibi Karpati, karena si Bibi lagi pulang kampung.
Ninda segera cari tahu ke semua teman-temannya.. teman
main, sampai teman kampus. Dan anehnya, sikap Johan pada Ninda berubah, menjadi
dekat pada Ninda. Hal itu membuat Ninda curiga, “Jangan-jangan Johan?” Ninda makin yakin, setelah beberapa teman
mengamini pendapat itu. Soalnya beberapa waktu lalu, Johan sering tanya ke
mereka, dimana rumah Ninda. Sontak Ninda menjadi berbunga. Secepat kilat
hidupnya berubah. Johan telah menjadi suntikan penyemangat. Ninda menjadi bergairah,
periang, dan seolah melupakan penyakitnya. Dan dasyatnya, Dokter pun menyatakan
Ninda punya kecenderungan untuk sembuh.
Johan dan Ninda perlahan tapi pasti mulai dekat.. Enggak
pacaran sih, tapi kemana-mana berdua.
Kayak gitu aja sudah bikin hidup Ninda berubah.
Kehilangan surat cintanya, Kelana tentu saja kelimpungan.
Gimana enggak, puisi cinta itu dibuat berbulan-bulan. Dan untuk mengulangnya
sama percis, wah kayaknya enggak mungkin deh. Tapi Kelana enggak kehabisan
akal. Semua buku dia baca, mulai dari sastra, roman picisan, buku-buku puisi,
atau apa aja deh, pokoknya bisa jadi referensi bikin puisi. Dan.. jadilah puisi
yang baru. Puisi sudah jadi. Dikemas dalam bentuk surat. Kelana bersumpah, kali
ini surat cinta harus jatuh pada Dhea. Besoknya, begitu Dhea lewat, Kelana
langsung mencegat Dhea. Kali ini mentalnya sudah siap, Kelana berhasil
memberikan surat itu ke Dhea dan menyatakan perasaannya walaupun dibumbui
keringat dingin yang banyak. Jawaban Dhea singkat; “Maaf, aku sudah ada pacar”.
Hati Kelana pun hancur dan berlari kembali ke rumah dengan keadaan yang shock
berat!
Di sisi lain, Ninda terus bertambah bahagia. Dalam
facebooknya, tiap up-date status, Ninda tak lupa menuliskan penggalan puisi
yang ada dalam surat itu. Sebenarnya Ninda merasa aneh, karena tak pernah dapat
komen apa-apa dari Johan. Ninda coba mikir positif, mungkin Johan malu karena
itu penggalan puisi bikinannya.
Masa suram Ninda tiba lagi ketika Johan mengajak Ninda
pergi, yang mana Ninda menyangka Johan akan menyatakan cinta. Tapi nyatanya, Johan
hanya bilang terimakasih, karena selama ini sudah mau dekat sama Johan. Ninda
melongo, tak percaya, selama ini Ninda hanya dijadikan objek skripsinya Johan
yang kuliah di Psikologi. Dalam skripsinya Johan ada bahasan tentang seseorang
yang berpenyakit mematikan menghadapi hidupnya. Ninda kecewa! Dia pergi! Ninda
kembali seperti dulu! Introvert! Mengurung diri! Dan penyakit sepertinya akan
datang lagi.
Dalam keadaan stres berat, Kelana iseng ikutan ngeliatin
facebooknya Dodit. Dari facebook Dodit itu, tak sengaja Kelana melihat status
demi status yang ditulis Ninda, yang ternyata friend-nya Dodit. Kelana ingat,
itu penggalan-penggalan puisinya. Cepat Kelana add friend ke Ninda. Lantas Ninda
meng-confirm. Bertemanlah mereka di dunia maya. Di situlah Ninda dan Kelana
saling tahu apa yang terjadi.
Keduanya bertemu dan seiring berjalannya waktu keduanya
pun jadi saling suka. Namun, saat Kelana sudah menyatakan cinta pada Ninda,
tiba-tiba Johan datang kepada Ninda dengan membawa cinta. Karena ternyata
kedekatannya dengan Ninda selama ini telah menyemai benih cintanya pada Ninda.
Situasi ini dimanfaatkan Ninda. Iya, Ninda yang sudah terlanjur kecewa dengan Johan
memutuskan menerima cinta Kelana. Hanya saja, selain memang suka dengan Kelana,
ternyata Ninda juga mau balas dendam dengan Johan.
Ninda selalu minta di jemput Kelana di kampus untuk
membuat Johan cemburu. Bahkan, ketika di kantin kampus ada Johan, Ninda selalu
menelpon Kelana mesra-mesraan dengan nada suara yang tinggi biar di dengar Johan.
Puncaknya adalah ketika Kelana dan Ninda ke mall. Ninda yang melihat Johan lagi
jalan-jalan sendiri langsung menggiring Kelana, biar mereka dekat dengan Johan.
Disitulah lalu Ninda mesra-mesraan dengan Kelana, menyuapi Kelana ice cream,
menggandeng tangan Kelana erat, pokoknya biar Johan cemburu deh. Dan, semua itu
berhasil. Johan pergi dengan ekspresi kesal. Namun, aksi Ninda itu terendus
oleh Kelana. Kelana merasa hanya dimanfaatkan Ninda untuk misi pribadinya, Kelana
yang kecewa pun langsung meninggalkan Ninda sendirian.
Sudah banyak cara Ninda lakukan untuk mendapat maaf dari Kelana.
Tapi sayang, Kelana tetap enggak mau memaafkan Ninda. Malahan, giliran Johan
nih yang selalu manas-manasin Ninda dengan menggandeng Dhea di kampus. Iya, Johan
dan Dhea itu sebenarnya saudaraan sih, Dhea bisa kuliah di kampus Johan pun
karena dibiayain sama orangtua Johan. Nah, Johan akhirnya punya ide dan meminta
Dhea untuk pura-pura pacaran demi membalas sikap Ninda selama ini. Dhea yang
merasa sudah banyak berhutang budi sama keluarga Johan pun menyanggupinya.
Keadaan berbalik, sekarang Ninda yang ‘di serang’. Yah,
walaupun kesal dengan Johan, tapi rasa cinta Ninda ke Johan itu masih ada. Di
sisi lain, secara mengejutkan Dhea datang ke rumah Kelana dan bilang sesuatu
sambil tersipu malu, “Tawaran untuk jadi pacar kamu masih ada gak ya?”.
Perasaan Kelana jadi campur aduk. Ternyata, Dhea mengaku ke Kelana kalau sudah
punya pacar karena Dia mau fokus ujian masuk universitas dulu dan enggak mau
pacaran. Bingung mau jawab apa, Kelana hanya meminta waktu ke Dhea.
Situasi yang dialami Ninda membuat penyakitnya kumat. Dia
sekarang harus masuk dan di rawat rumah sakit. Enggak mau kondisi adiknya
semakin memburuk, Radit meminta Kelana dan Johan untuk datang menjenguk Dhea
atas permintaan Dhea sendiri. Setelah itu, Ninda akhirnya mengutarakan
perasaannya ke Johan. Iya, Ninda lebih mencintai Johan ketimbang Kelana. Ninda
merasa, cintanya ke Kelana selama ini hanyalah pelampiasan karena Johan telah
membuatnya kecewa. Johan pun lalu menjelaskan semua ke Ninda termasuk tentang
Dhea. Ninda senang. Namun, enggak enak hari dengan Kelana. Bukannya kecewa, eh Kelana
malah girang. Dia menyatukan tangan Johan dan Ninda, mempersilahkan mereka
pacaran.
Jelas sudah, Kelana dan Ninda sama saja. Mereka pacaran
hanya karena sebuah pelampiasan, bukan murni dari hati. Setelah mengetahui
semuanya, termasuk surat cinta Kelana yang sebenarnya ditujukan untuk Dhea, Ninda
menjadi sangat lega. Oh iya, sebelumnya Kelana enggak tahu kalau Dhea adalah saudara
Johan. Nah, jadinya Kelana minta restu dengan Johan deh untuk macarin
saudaranya dan minta alamat Dhea dari Johan. Setelah itu,
Kelana pamit ke Johan dan Ninda untuk mengejar cintanya sebelum dicolong orang
lain. Dhea dan Kelana pun jadian, begitu pula dengan Johan dan Ninda.
Selesai.
Tangerang Selatan, 23 April 2014
Rindu Rindang Cintakami
Feby Andriawan
Terimakasih Tuhan Atas Segalanya
Akhirnya, di post juga. Izin save ya. :) hehe
BalasHapus