Pages

Selasa, 24 Juni 2014

ADA CINTA DI SAKU CELANA



Sinospsi FTV SCTV

ADA CINTA DI SAKU CELANA
By: Rindu Rindang Cintakami & Feby Andriawan

Setiap sore, Kelana selalu saja standby di depan jendela. Cowok kuliahan asal Manado yang urakan tapi berjawah rupawan itu bisa dikatakan pengagum rahasianya Dhea, si cewek penjual siomay yang memang setiap hari berkeliling di daerah rumah Kelana. Jangan salah, walaupun jualan siomay, Dhea ini cewek yang cantik dan manis. Enggak heran dong kalau Kelana naksir Dhea. Tapi, niat Kelana enggak sejalan dengan aksi yang seharusnya dilakukan. Iya, Kelana itu cowok yang pengecut dalam hal cinta. Pernah sih Kelana coba untuk berkenalan dengan Dhea, namun hasilnya nihil. Setiap ingin mendekati Dhea, Kelana selalu saja tegang, nerveous, gemetaran, dan lain-lain. Padahal, sikap seperti itu enggak terjadi ketika Kelana bertemu dengan teman-teman ceweknya. Aneh memang, tapi begitulah Kelana.

Nah, berhubung Kelana kesulitan untuk bisa menyampaikan perasaannya langsung ke Dhea, Kelana membuat sebuah surat cinta untuk Dhea. Tapi, Kelana bingung. Bagaimana caranya memberikan surat itu ke Dhea? Masa langsung? Gengsi juga dongg… Makanya nih, Kelana nyuruh sahabatnya, Dodit, yang juga tetangganya untuk ngasih tuh surat ke Dhea. Kelana ngasih surat itu pada Nindam hari. Dodit sih setuju, tapi harus ada upahnya. Yah, demi cinta akhirnya Kelana ngasih Dodit uang dua puluh ribu. Surat itu pun di masukkan Dodit ke saku celana jeans yang dipakainya. Celakanya, Dodit lupa memindahkan surat itu dari celana jeans yang notabene adalah celana jeans milik temannya yang bernama Erik. Besok paginya, Erik meminta celana jeans itu lagi. Dodit yang baru saja bangun tidur langsung memberikannya begitu saja tanpa ingat kalau di dalam saku celana jeans itu ada surat cinta Kelana. Yup, Dodit baru ingat surat cinta itu setelah melihat Dhea yang melintas dengan gerobak siomaynya!

Kelana panik bukan main. Memang sih uangnya dikembalikan Dodit, tapi bukan itu masalahnya. Iya, masalahnya ada pada surat cinta itu. Akhirnya, jalan satu-satunya adalah menyuruh Dodit untuk mengambilnya lagi di Erik. Sayang sekali semuanya terlambat. Sesaat setelah mengambil celana jeansnya di Dodit, Erik langsung melegonya ke tukang loakan karena butuh uang. Kelana lalu mencari-cari celana itu ke tukang loak yang diberitahu Erik melalui Dodit. Celakanya, celana jeans Erik itu ternyata sudah laku! Makin gelabakanlah Kelana.

Yang beli celana adalah Radit, si cowok tampan, baik, dan sangat ngirit. Lihat saja, beli celana aja di tukang loakan. Bibi Karpati segera mendapat mandat mencuci celana ‘baru’ itu. Bibi Karpati menemukan surat cinta. Tanpa baca dan pikir panjang, surat itu diletakan di meja Ninda, adiknya Radit yang begitu introvert lantaran punya penyakit leukimia. Keluarga sudah berupaya apa saja agar Ninda bisa lebih terbuka, periang, dan dapat menerima semuanya dengan lapang dada. Keluarga tahu sih, sikap Ninda itu nggak sepenuhnya lantaran penyakitnya, tapi juga karena cinta tak sampainya pada Johan, si cowok impiannya. Sebenarnya Ninda nyadar diri, Johan nggak mungkin suka sama cewek penyakitan kayak dirinya. Namun Ninda punya target minimum, Ninda hanya ingin disayang Johan. Nggak pacaran juga nggak apa-apa.

Ninda kaget banget membaca surat cinta itu. Surat cinta yang rupanya berisi sebuah rangkaian puisi. Maklumlah, Kelana itu kan pengecut dalam hal cinta, jadinya dia nggak nulis namanya dan nama yang dituju juga nggak ditulis. Yah, hanya puisi begitu saja. Ninda lalu cari tahu, siapa yang naruh surat cinta itu? Seisi rumah nggak ada yang tahu. Ninda nggak bisa tanya Bibi Karpati, karena si Bibi lagi pulang kampung.

Ninda segera cari tahu ke semua teman-temannya.. teman main, sampai teman kampus. Dan anehnya, sikap Johan pada Ninda berubah, menjadi dekat pada Ninda. Hal itu membuat Ninda curiga, “Jangan-jangan Johan?” Ninda makin yakin, setelah beberapa teman mengamini pendapat itu. Soalnya beberapa waktu lalu, Johan sering tanya ke mereka, dimana rumah Ninda. Sontak Ninda menjadi berbunga. Secepat kilat hidupnya berubah. Johan telah menjadi suntikan penyemangat. Ninda menjadi bergairah, periang, dan seolah melupakan penyakitnya. Dan dasyatnya, Dokter pun menyatakan Ninda punya kecenderungan untuk sembuh.

Johan dan Ninda perlahan tapi pasti mulai dekat.. Enggak pacaran sih, tapi kemana-mana berdua.  Kayak gitu aja sudah bikin hidup Ninda berubah.

Kehilangan surat cintanya, Kelana tentu saja kelimpungan. Gimana enggak, puisi cinta itu dibuat berbulan-bulan. Dan untuk mengulangnya sama percis, wah kayaknya enggak mungkin deh. Tapi Kelana enggak kehabisan akal. Semua buku dia baca, mulai dari sastra, roman picisan, buku-buku puisi, atau apa aja deh, pokoknya bisa jadi referensi bikin puisi. Dan.. jadilah puisi yang baru. Puisi sudah jadi. Dikemas dalam bentuk surat. Kelana bersumpah, kali ini surat cinta harus jatuh pada Dhea. Besoknya, begitu Dhea lewat, Kelana langsung mencegat Dhea. Kali ini mentalnya sudah siap, Kelana berhasil memberikan surat itu ke Dhea dan menyatakan perasaannya walaupun dibumbui keringat dingin yang banyak. Jawaban Dhea singkat; “Maaf, aku sudah ada pacar”. Hati Kelana pun hancur dan berlari kembali ke rumah dengan keadaan yang shock berat!

Di sisi lain, Ninda terus bertambah bahagia. Dalam facebooknya, tiap up-date status, Ninda tak lupa menuliskan penggalan puisi yang ada dalam surat itu. Sebenarnya Ninda merasa aneh, karena tak pernah dapat komen apa-apa dari Johan. Ninda coba mikir positif, mungkin Johan malu karena itu penggalan puisi bikinannya.

Masa suram Ninda tiba lagi ketika Johan mengajak Ninda pergi, yang mana Ninda menyangka Johan akan menyatakan cinta. Tapi nyatanya, Johan hanya bilang terimakasih, karena selama ini sudah mau dekat sama Johan. Ninda melongo, tak percaya, selama ini Ninda hanya dijadikan objek skripsinya Johan yang kuliah di Psikologi. Dalam skripsinya Johan ada bahasan tentang seseorang yang berpenyakit mematikan menghadapi hidupnya. Ninda kecewa! Dia pergi! Ninda kembali seperti dulu! Introvert! Mengurung diri! Dan penyakit sepertinya akan datang lagi.

Dalam keadaan stres berat, Kelana iseng ikutan ngeliatin facebooknya Dodit. Dari facebook Dodit itu, tak sengaja Kelana melihat status demi status yang ditulis Ninda, yang ternyata friend-nya Dodit. Kelana ingat, itu penggalan-penggalan puisinya. Cepat Kelana add friend ke Ninda. Lantas Ninda meng-confirm. Bertemanlah mereka di dunia maya. Di situlah Ninda dan Kelana saling tahu apa yang terjadi.

Keduanya bertemu dan seiring berjalannya waktu keduanya pun jadi saling suka. Namun, saat Kelana sudah menyatakan cinta pada Ninda, tiba-tiba Johan datang kepada Ninda dengan membawa cinta. Karena ternyata kedekatannya dengan Ninda selama ini telah menyemai benih cintanya pada Ninda. Situasi ini dimanfaatkan Ninda. Iya, Ninda yang sudah terlanjur kecewa dengan Johan memutuskan menerima cinta Kelana. Hanya saja, selain memang suka dengan Kelana, ternyata Ninda juga mau balas dendam dengan Johan.

Ninda selalu minta di jemput Kelana di kampus untuk membuat Johan cemburu. Bahkan, ketika di kantin kampus ada Johan, Ninda selalu menelpon Kelana mesra-mesraan dengan nada suara yang tinggi biar di dengar Johan. Puncaknya adalah ketika Kelana dan Ninda ke mall. Ninda yang melihat Johan lagi jalan-jalan sendiri langsung menggiring Kelana, biar mereka dekat dengan Johan. Disitulah lalu Ninda mesra-mesraan dengan Kelana, menyuapi Kelana ice cream, menggandeng tangan Kelana erat, pokoknya biar Johan cemburu deh. Dan, semua itu berhasil. Johan pergi dengan ekspresi kesal. Namun, aksi Ninda itu terendus oleh Kelana. Kelana merasa hanya dimanfaatkan Ninda untuk misi pribadinya, Kelana yang kecewa pun langsung meninggalkan Ninda sendirian.

Sudah banyak cara Ninda lakukan untuk mendapat maaf dari Kelana. Tapi sayang, Kelana tetap enggak mau memaafkan Ninda. Malahan, giliran Johan nih yang selalu manas-manasin Ninda dengan menggandeng Dhea di kampus. Iya, Johan dan Dhea itu sebenarnya saudaraan sih, Dhea bisa kuliah di kampus Johan pun karena dibiayain sama orangtua Johan. Nah, Johan akhirnya punya ide dan meminta Dhea untuk pura-pura pacaran demi membalas sikap Ninda selama ini. Dhea yang merasa sudah banyak berhutang budi sama keluarga Johan pun menyanggupinya.

Keadaan berbalik, sekarang Ninda yang ‘di serang’. Yah, walaupun kesal dengan Johan, tapi rasa cinta Ninda ke Johan itu masih ada. Di sisi lain, secara mengejutkan Dhea datang ke rumah Kelana dan bilang sesuatu sambil tersipu malu, “Tawaran untuk jadi pacar kamu masih ada gak ya?”. Perasaan Kelana jadi campur aduk. Ternyata, Dhea mengaku ke Kelana kalau sudah punya pacar karena Dia mau fokus ujian masuk universitas dulu dan enggak mau pacaran. Bingung mau jawab apa, Kelana hanya meminta waktu ke Dhea.

Situasi yang dialami Ninda membuat penyakitnya kumat. Dia sekarang harus masuk dan di rawat rumah sakit. Enggak mau kondisi adiknya semakin memburuk, Radit meminta Kelana dan Johan untuk datang menjenguk Dhea atas permintaan Dhea sendiri. Setelah itu, Ninda akhirnya mengutarakan perasaannya ke Johan. Iya, Ninda lebih mencintai Johan ketimbang Kelana. Ninda merasa, cintanya ke Kelana selama ini hanyalah pelampiasan karena Johan telah membuatnya kecewa. Johan pun lalu menjelaskan semua ke Ninda termasuk tentang Dhea. Ninda senang. Namun, enggak enak hari dengan Kelana. Bukannya kecewa, eh Kelana malah girang. Dia menyatukan tangan Johan dan Ninda, mempersilahkan mereka pacaran.

Jelas sudah, Kelana dan Ninda sama saja. Mereka pacaran hanya karena sebuah pelampiasan, bukan murni dari hati. Setelah mengetahui semuanya, termasuk surat cinta Kelana yang sebenarnya ditujukan untuk Dhea, Ninda menjadi sangat lega. Oh iya, sebelumnya Kelana enggak tahu kalau Dhea adalah saudara Johan. Nah, jadinya Kelana minta restu dengan Johan deh untuk macarin saudaranya dan minta alamat Dhea dari Johan. Setelah itu, Kelana pamit ke Johan dan Ninda untuk mengejar cintanya sebelum dicolong orang lain. Dhea dan Kelana pun jadian, begitu pula dengan Johan dan Ninda.

Selesai.

Tangerang Selatan, 23 April 2014
Rindu Rindang Cintakami
Feby Andriawan

Terimakasih Tuhan Atas Segalanya

1 komentar: