Pages

Sabtu, 09 Agustus 2014

SEGEROBAK CINTA DI TOKO BANGUNAN

Sinopsis
FTV SCTV
Cerita: Setya Rahmah
Skenario: Rindu Rindang Cintakami

SEGEROBAK CINTA DI TOKO BANGUNAN
By: Rindu Rindang Cintakami & Setya Rahmah

Melati senang bukan main, sebentar lagi ia akan mendapat warisan show room mobil dari sang Opa. Namun, Melati harus menelan kenyataan pahit bukan sebuah show room yang ia dapat, melainkan hanya sebuah ‘TOKO BANGUNAN’ yang sangat jauh dari kata mewah. Melati sangat kesal dan kecewa, Melati kemudian menjual toko bangunan tersebut kepada seorang bernama Dirga. Setelah menyerahkan sertifikat kepemilikan toko dan menerima uang dari Dirga, Melati langsung pergi ke mall, ia belanja barang-barang branded dan mentraktir semua teman-temannya di restoran mahal. Papa Melati marah, saat tahu toko bangunan kesayangan Opa telah dijual Melati. Papa meminta agar Melati segera membeli kembali toko bangunan peninggalan Opanya, namun Melati tak memerdulikan ucapan Papanya. “Ya, gimana lagi Pa. Sekarang kan tokonya, udah Melati jual, Opa di alam sana, pasti setuju-setuju aja kok. Percaya sama Melati.” Habis itu, dua malam berturut-turut, Melati bermimpi bertemu Opa. Dalam mimpinya yang kedua, Opa marah pada Melati, ia terus meminta toko bangunan itu kembali.
Melati benar-benar ketakutan dan merasa bersalah. Melati menemui Dirga, untuk membeli kembali toko bangunan peninggalan Opa. Dirga menjelaskan, toko itu bukan miliknya. Dirga hanya menjalankan perintah dari bosnya, untuk membeli dan menjaga toko bangunan itu. Melati tidak percaya, menurutnya, Dirga hanya mencari-cari alasan untuk mengelabuinya, agar ia tidak bisa mendapatkan kembali toko bangunan itu. Melati yang kesal tiba-tiba saja menendang lemari kayu yang ada di depannya, Melati tidak sadar, bahwa lemari itu telah rapuh. Dirga yang melihat kejadian itu segera menyelamatkan Melati dengan mendorong Melati ke arah lain. Melati selamat. Dirga tidak sempat menghindar dan tertimpa lemari kayu, hingga ia jatuh pingsan. Melati panik, membawa Dirga kerumah sakit.
Dirga mengalami patah tulang di bagian bahu dan lengan. Melati yang merasa bersalah, menyarankan Dirga untuk mengambil cuti dan istirahat. Dirga memikirkan nasib keponakannya, Fika. Jika ia tidak bekerja, bagaimana dengan Fika? hal itu yang membuat Dirga tetap ngotot untuk kembali bekerja. Melati yang khawatir dan merasa berhutang budi pada Dirga, memutuskan untuk menemani dan membantu Dirga bekerja, dengan menjaga toko bangunan dan mengurus Fika selama Dirga sakit.
Beberapa hari ada di toko bangunan, Melati baru menyadari bahwa toko bangunan itu sangat berarti untuknya, karena memiliki banyak kenangan. Dirga ikut merasakan kesedihan Melati, Dirga berjanji akan membantu Melati dengan membujuk bosnya, agar mau menjual kembali toko bangunan tersebut. Dirga merasakan ketulusan hati Melati, dalam membantunya bekerja dan mengurus Fika, lambat laun ia jatuh cinta pada Melati. Sherly teman baik Dirga, cemburu saat melihat Dirga dekat dengan perempuan lain selain dirinya. Demi merebut perhatian Dirga, Sherly ikut-ikutan menjaga toko bangunan dan mengurus Fika. Kedatangan Sherly justru membuat keadaan semakin runyam. Melati dan Sherly selalu berebut ingin membantu Dirga, seperti saat keduanya berebut mengambilkan cat tembok yang berakhir tumpah membuat badan mereka penuh cat.
Keadaan semakin rumit, Robby, bos Dirga, berencana akan menjual toko bangunan itu kepada orang lain. Karena dianggap antik dan unik ada pengusaha asing yang tertarik membelinya dengan harga tinggi. Dirga dan Melati melakukan berbagai cara untuk mengagalkan usaha Robby untuk menjual toko itu. Pertama, mereka ngarang cerita serem tentang sejarah toko bangunan itu dan kemudian menceritakan pada si calon pembeli pertama. Belum apa-apa pembeli pertama langsung ngibrit dan tidak jadi membeli. Kedua, mereka membuat toko itu berantakan dan kotor, sama halnya dengan pembeli pertama, calon pembeli kedua tidak jadi membeli, karena jijik dengan keadaan toko. Rencana mereka untuk menggagalkan penjualan itu, berhasil.
Namun, Robby tetap tidak mau menjual toko bangunan itu pada Melati, Robby malah berencana untuk menghancurkan toko itu dan akan membangun supermarket. Bukan hanya itu, Robby juga memecat Dirga karena dianggap tidak becus bekerja. Sherly menyalahkan Melati sebagai penyebab malapetaka ini, ia minta Melati menjauh dari Dirga. Melati benar-benar merasa bersalah, pada mendiang Opanya dan Dirga. Ucapan Sherly memang ada benarnya, ia hanya membawa sial untuk Dirga.
Dirga kebingungan, kenapa sikap Melati berubah padanya. Dirga bertanya-tanya,  Apa mungkin ini karena, ia gagal membantu Melati mendapatkan toko bangunannya? sudah berkali-kali Dirga coba menghubungi Melati tetapi, Melati tidak pernah sekalipun menjawab telepon atau sekedar membalas sms-nya. Melati menangis sambil memandangi handphone-nya, yang  terus berbunyi. Disaat hubungan Melati dan Dirga merenggang, Sherly mengambil simpatinya, dengan mengurus Fika. Sherly yang sebenarnya tidak menyukai anak-anak, dengan terpaksa melakukan hal itu, demi untuk menarik perhatian Dirga.
Pokoknya Fika ngga mau makan, kalo bukan Tante Melati yang nyuapin!!” Sherly tidak bisa menahan emosinya! “Kalo kamu nggak mau makan, tante jewer nanti! Tante udah suruh Tante Melati jauhin Om kamu, jadi dia ngga akan pernah balik lagi kesini! Ngerti kamu!” Dirga yang tak sengaja mendengar hal tersebut, marah pada Sherly. Dirga meminta Sherly untuk jangan pernah datang kerumahnya lagi!
Beberapa jam lagi toko bangunan peninggalan Opa Melati, akan segera dihancurkan oleh Robby. Melati tak bisa berbuat apa-apa lagi. Melati datang ke toko itu, ingin melihat toko peninggalan Opanya untuk terakhir kalinya. Melati melihat Dirga sedang berdiri tegak berusaha menghalangi buldozer. Melati coba mencegah Dirga. Dirga yakin, buldozer itu nggak akan menabraknya. Melati malah ikut-ikutan nekat! Melihat pemandangan tersebut Robby tersenyum sinis, ia malah semakin berani untuk menjalankan buldozernya!
Saat buldozer mendekat, Melati berteriak “Gue sayang sama lo, Dirga!” Dirga tersenyum tegang dan membalas “Gue juga sayang sama lo, Melati!!” tiba-tiba Papa Melati muncul dan menghentikan penghancuran toko. Papa mengatakan pada Robby bahwa, ia tidak bisa menghancurkan toko bangunan itu, karena sertifikat kepemilikan toko yang asli ada ditangan Papa Melati. Papa sengaja memberikan sertifikat palsu pada Melati, karena Papa tahu Melati pasti akan menjual toko bangunannya. Setelah Papa mengembalikan uang Robby, toko bangunan itu tidak jadi dihancurkan.
Melati senang toko peninggalan Opanya, tidak jadi dihancurkan. Saking senangnya, Melati refleks memeluk Dirga. Dirga terkejut tapi kemudian membalas pelukan Melati. Papa kemudian mengajak Melati dan Dirga ke sebuah show room mobil mewah, Papa mengatakan pada Melati. Bahwa show room itu adalah milik Melati, yang diberikan oleh Opanya. Selama ini Papa sengaja melakukan hal tersebut. Papa ingin Melati bisa belajar menghargai pemberian orang lain. Melati sudah kadung jatuh cinta pada Toko Bangunan, tak bisa meninggalkan. Karena di situ ada segerobak cinta, cinta Melati dan Dirga.

Selesai.

Tangerang Selatan, 18 Juni 2014
Rindu Rindang Cintakami & Setya Rahmah


Terimakasih Tuhan Atas Segalanya

1 komentar:

  1. Mau kirim sinopsis ftv gimana caranya yah? Dan ke alamat mana?

    BalasHapus