Sinopsis
FTV SCTV
Cerita: Setya Rahmah
Skenario: Rindu Rindang Cintakami
SEGEROBAK
CINTA DI TOKO BANGUNAN
By: Rindu Rindang Cintakami & Setya Rahmah
Melati senang bukan main, sebentar lagi ia akan
mendapat warisan show room mobil dari sang Opa. Namun, Melati harus menelan
kenyataan pahit bukan sebuah show room yang ia dapat, melainkan hanya sebuah
‘TOKO BANGUNAN’ yang sangat jauh dari kata mewah. Melati sangat kesal dan
kecewa, Melati kemudian menjual toko bangunan tersebut kepada seorang bernama
Dirga. Setelah menyerahkan sertifikat kepemilikan toko dan menerima uang dari
Dirga, Melati langsung pergi ke mall, ia belanja barang-barang branded dan
mentraktir semua teman-temannya di restoran mahal. Papa Melati marah, saat tahu
toko bangunan kesayangan Opa telah dijual Melati. Papa meminta agar Melati
segera membeli kembali toko bangunan peninggalan Opanya, namun Melati tak
memerdulikan ucapan Papanya. “Ya, gimana
lagi Pa. Sekarang kan tokonya, udah Melati jual, Opa di alam sana, pasti setuju-setuju
aja kok. Percaya sama Melati.” Habis itu, dua malam berturut-turut, Melati
bermimpi bertemu Opa. Dalam mimpinya yang kedua, Opa marah pada Melati, ia
terus meminta toko bangunan itu kembali.
Melati benar-benar ketakutan dan merasa bersalah.
Melati menemui Dirga, untuk membeli kembali toko bangunan peninggalan Opa.
Dirga menjelaskan, toko itu bukan miliknya. Dirga hanya menjalankan perintah
dari bosnya, untuk membeli dan menjaga toko bangunan itu. Melati tidak percaya,
menurutnya, Dirga hanya mencari-cari alasan untuk mengelabuinya, agar ia tidak
bisa mendapatkan kembali toko bangunan itu. Melati yang kesal tiba-tiba saja
menendang lemari kayu yang ada di depannya, Melati tidak sadar, bahwa lemari
itu telah rapuh. Dirga yang melihat kejadian itu segera menyelamatkan Melati dengan
mendorong Melati ke arah lain. Melati selamat. Dirga tidak sempat menghindar
dan tertimpa lemari kayu, hingga ia jatuh pingsan. Melati panik, membawa Dirga
kerumah sakit.
Dirga mengalami patah tulang di bagian bahu dan
lengan. Melati yang merasa bersalah, menyarankan Dirga untuk mengambil cuti dan
istirahat. Dirga memikirkan nasib keponakannya, Fika. Jika ia tidak bekerja,
bagaimana dengan Fika? hal itu yang membuat Dirga tetap ngotot untuk kembali
bekerja. Melati yang khawatir dan merasa berhutang budi pada Dirga, memutuskan
untuk menemani dan membantu Dirga bekerja, dengan menjaga toko bangunan dan mengurus
Fika selama Dirga sakit.
Beberapa hari ada di toko bangunan, Melati baru
menyadari bahwa toko bangunan itu sangat berarti untuknya, karena memiliki
banyak kenangan. Dirga ikut merasakan kesedihan Melati, Dirga berjanji akan
membantu Melati dengan membujuk bosnya, agar mau menjual kembali toko bangunan
tersebut. Dirga merasakan ketulusan hati Melati, dalam membantunya bekerja dan
mengurus Fika, lambat laun ia jatuh cinta pada Melati. Sherly teman baik Dirga,
cemburu saat melihat Dirga dekat dengan perempuan lain selain dirinya. Demi
merebut perhatian Dirga, Sherly ikut-ikutan menjaga toko bangunan dan mengurus
Fika. Kedatangan Sherly justru membuat keadaan semakin runyam. Melati dan
Sherly selalu berebut ingin membantu Dirga, seperti saat keduanya berebut
mengambilkan cat tembok yang berakhir tumpah membuat badan mereka penuh cat.
Keadaan semakin rumit, Robby, bos Dirga, berencana
akan menjual toko bangunan itu kepada orang lain. Karena dianggap antik dan
unik ada pengusaha asing yang tertarik membelinya dengan harga tinggi. Dirga
dan Melati melakukan berbagai cara untuk mengagalkan usaha Robby untuk menjual
toko itu. Pertama, mereka ngarang cerita serem tentang sejarah toko bangunan
itu dan kemudian menceritakan pada si calon pembeli pertama. Belum apa-apa
pembeli pertama langsung ngibrit dan tidak jadi membeli. Kedua, mereka membuat
toko itu berantakan dan kotor, sama halnya dengan pembeli pertama, calon
pembeli kedua tidak jadi membeli, karena jijik dengan keadaan toko. Rencana
mereka untuk menggagalkan penjualan itu, berhasil.
Namun, Robby tetap tidak mau menjual toko bangunan itu
pada Melati, Robby malah berencana untuk menghancurkan toko itu dan akan
membangun supermarket. Bukan hanya itu, Robby juga memecat Dirga karena
dianggap tidak becus bekerja. Sherly menyalahkan Melati sebagai penyebab
malapetaka ini, ia minta Melati menjauh dari Dirga. Melati benar-benar merasa
bersalah, pada mendiang Opanya dan Dirga. Ucapan Sherly memang ada benarnya, ia
hanya membawa sial untuk Dirga.
Dirga kebingungan, kenapa sikap Melati berubah
padanya. Dirga bertanya-tanya, Apa mungkin
ini karena, ia gagal membantu Melati mendapatkan toko bangunannya? sudah
berkali-kali Dirga coba menghubungi Melati tetapi, Melati tidak pernah sekalipun
menjawab telepon atau sekedar membalas sms-nya. Melati menangis sambil
memandangi handphone-nya, yang terus
berbunyi. Disaat hubungan Melati dan Dirga merenggang, Sherly mengambil
simpatinya, dengan mengurus Fika. Sherly yang sebenarnya tidak menyukai anak-anak,
dengan terpaksa melakukan hal itu, demi untuk menarik perhatian Dirga.
“Pokoknya Fika
ngga mau makan, kalo bukan Tante Melati yang nyuapin!!” Sherly tidak bisa
menahan emosinya! “Kalo kamu nggak mau
makan, tante jewer nanti! Tante udah suruh Tante Melati jauhin Om kamu, jadi
dia ngga akan pernah balik lagi kesini! Ngerti kamu!” Dirga yang tak
sengaja mendengar hal tersebut, marah pada Sherly. Dirga meminta Sherly untuk jangan
pernah datang kerumahnya lagi!
Beberapa jam lagi toko bangunan peninggalan Opa Melati,
akan segera dihancurkan oleh Robby. Melati tak bisa berbuat apa-apa lagi.
Melati datang ke toko itu, ingin melihat toko peninggalan Opanya untuk terakhir
kalinya. Melati melihat Dirga sedang berdiri tegak berusaha menghalangi buldozer.
Melati coba mencegah Dirga. Dirga yakin, buldozer itu nggak akan menabraknya.
Melati malah ikut-ikutan nekat! Melihat pemandangan tersebut Robby tersenyum
sinis, ia malah semakin berani untuk menjalankan buldozernya!
Saat buldozer mendekat, Melati berteriak “Gue sayang sama lo, Dirga!” Dirga
tersenyum tegang dan membalas “Gue juga
sayang sama lo, Melati!!” tiba-tiba Papa Melati muncul dan menghentikan
penghancuran toko. Papa mengatakan pada Robby bahwa, ia tidak bisa
menghancurkan toko bangunan itu, karena sertifikat kepemilikan toko yang asli
ada ditangan Papa Melati. Papa sengaja memberikan sertifikat palsu pada Melati,
karena Papa tahu Melati pasti akan menjual toko bangunannya. Setelah Papa
mengembalikan uang Robby, toko bangunan itu tidak jadi dihancurkan.
Melati senang toko peninggalan Opanya, tidak jadi
dihancurkan. Saking senangnya, Melati refleks memeluk Dirga. Dirga terkejut
tapi kemudian membalas pelukan Melati. Papa kemudian mengajak Melati dan Dirga
ke sebuah show room mobil mewah, Papa mengatakan pada Melati. Bahwa show room
itu adalah milik Melati, yang diberikan oleh Opanya. Selama ini Papa sengaja
melakukan hal tersebut. Papa ingin Melati bisa belajar menghargai pemberian
orang lain. Melati sudah kadung jatuh cinta pada Toko Bangunan, tak bisa meninggalkan.
Karena di situ ada segerobak cinta, cinta Melati dan Dirga.
Selesai.
Tangerang Selatan, 18 Juni 2014
Rindu Rindang Cintakami & Setya Rahmah
Mau kirim sinopsis ftv gimana caranya yah? Dan ke alamat mana?
BalasHapus